Hikmah Mengenal Para Ulama
[] “Islam mulai muncul dalam keadaan asing dan akan kembali asing sebagaimana
awal munculnya maka beruntunglah orang-orang asing itu”. (Hadits Muslim no.
145)
[] “Janganlah kalian mencela para sahabatku. Andaikan seorang di antara kalian
berinfaq emas sebesar gunung Uhud, niscaya infaq itu tak mampu mencapai satu
mud infaq mereka, dan tidak pula setengahnya” (HR. Bukhari 3470, Muslim
2541)
[] “Akan senantiasa ada di antara ummatku sekelompok orang yang tampil membela
kebenaran, tidak membahayakan mereka orang-orang yang menelantarkan mereka
sehingga datang (hari Kiamat) ketetapan Allah, sedangkan mereka tetap dalam
keadaan demikian.” (Hadits Muslim)
[] Imam Malik رحمه الله telah berkata : “Setiap kebaikan adalah apa-apa yang mengikuti para pendahulu (salaf), dan
setiap kejelekan adalah apa-apa yang diada-adakan orang kemudian (kholaf)” dan
“Tidak akan baik akhir dari umat ini kecuali kembali berdasarkan perbaikan yang
dilakukan oleh generasi pertama”.
[] “Sesungguhnya ulama adalah pewaris para Nabi. Sungguh para
Nabi tidak mewariskan dinar dan dirham. Sungguh mereka hanya mewariskan ilmu
maka barangsiapa mengambil warisan tersebut ia telah mengambil bagian yang
banyak.” (Tirmidzi, Ahmad, Ad-Darimi, Abu Dawud. Dishahihkan oleh Al-Albani)
[] “Sesungguhnya Allah tidak mencabut ilmu dengan mencabutnya
dari hamba-hamba. Akan tetapi Dia mencabutnya dengan diwafatkannya para ulama
sehingga jika Allah tidak menyisakan seorang alim pun, maka orang-orang
mengangkat pemimpin dari kalangan orang-orang bodoh. Kemudian mereka ditanya,
mereka pun berfatwa tanpa dasar ilmu. Mereka sesat dan menyesatkan.” (HR.
Al-Bukhari no. 100 dan Muslim no. 2673)
[] Jika engkau bisa, jadilah seorang
ulama. Jika engkau tidak mampu, maka jadilah penuntut ilmu (Thalibul ‘Ilmi).
Bila engkau tidak bisa jadi seorang penuntut ilmu, maka cintailah mereka &
jika kau tidak mencintai mereka, jangan engkau benci mereka” [Umar bin Abdul
Aziz]
MENGENAL PARA ULAMA MINANG
- Syeikh Ahmad Khatib al-Minankabawi (1855-1916)
- Syeikh Muhammad Saleh al-Minankabawi (1845-1933)
- 3. Syekh Muhammad Dalil Bayang
- 4. Syekh Khatib Muhammad Ali al-Fadani
- 5. Syekh Thayyib Umar Sungayang
- 6. Syekh Yahya al-Khalidi Magek
- 7. Syekh Thaher Jalaluddin al-Falaki
- 8. DR. Abdul Karim Amarullah
- 9. Syekh Jalaluddin al-Kusai Sungai Landai
- 10. Syekh Abdul Wahid Tabek Gadang
- 11. Syekh Hasan Bashri Maninjau
- Syeikh Muhammad Jamil Jaho (1875-1941)
- 13. Syekh Muhammad Jamil Jambek
- 14. Syekh Sulaiman ar-Rasuli
- 15. Syekh Muhammad Zein Batusangkar
- 16. Syekh Muda Abdul Qadim Belubus
- 17. Syekh Harun Toboh Pariaman
- 18. Syekh Ibrahim Musa Parabek
- 19. Syekh Abu Bakar Ali Naqsyabandi Maninjau
- 20. Syekh Janan Thaib Bukittinggi
- 21. Syekh Sidi Jamadi Koto Tangah
- 22. Haji Jalaluddin
- 23. Tuanku Mudo Abdul Hamid Hakim
- 24. Ust. Zainuddin Labay el-Yunusi
- 25. Buya H. Sirajuddin Abbas
- Mohammad Natsir (1908-1993)
- 26. Buya Hamka
- Anak Angkat Buya Hamka ke-200
- Penjelasan Atas Masalah Gelar Sayid
- Di Bawah Lindungan Kabah' Segera Masuk Layar Lebar
- Syeikh Yasin Al-Fadani
- Guru Syeikh Yasin Al-Fadani
- Murid Syeikh Yasin Al-Fadani
- 27. Buya H. Mansur Dt. Nagari Basa
- 28. Syekh H. Yunus Yahya Magek