70 Ribu Orang Terindikasi Gunakan Narkoba di Sumbar

padangmedia.com , Kamis, 14 Februari 2013 06:35 wib 
 
PADANGPANJANG - Pengaruh narkoba kepada generasi muda di Sumatera Barat saat ini sudah sangat mengkhawatirkan. Sebanyak 70 ribu orang di Sumbar, pada umumnya generasi muda, terindikasi menggunakan narkoba.

Hal itu dinyatakan Wakil Gubernur Sumbar, Muslim Kasim saat membuka acara Pencegahan, Pemberantasan, Penyalahgunaan dan Peredaran Gelap Narkoba (P4GN) bagi Aparatur Provinsi Kabupaten/Kota se Sumatera Barat di Flaminggo Hotel, Padangpanjang, Rabu (13/2).

Dikatakan Wagub, pengaruh narkoba masuk kepada generasi muda sangat membahayakan masa depan bangsa. Untuk itu, upaya mencegah lebih baik daripada mengobatinya.

"Caranya adalah dengan menghindari untuk memakai, membatasi peredaran serta menjauhi tempat yang dicurigai," kata Wagub pada kegiatan yang dihadiri Walikota Padangpanjang, Suir Syam serta Kepala Badan Kesbangpol Sumbar, Irvan Khairul Ananda yang juga sebagai penyelenggara dalam kegiatan tersebut.

Ditegaskan Muslim Kasim, narkoba tidak memilih besaran usia dan kelompok serta profesi. Pengguna narkoba bisa saja dari penegak hukum, artis, politisi, PNS dan sebagainya. Hal itu tentu tidak saja menghancurkan generasi muda, tapi masa depan bangsa.

“Di lingkungan PNS, kita telah mintakan untuk tes urin. Sebab, Pemda sebagai salah satu institusi bersama masyarakat yang memerangi narkoba tentu harus bersih dulu aparaturnya. Ini juga kita lakukan pada saat tes CPNS,” katanya. 

Dikatakan Muslim Kasim, setelah pelatihan ini, peserta dari aparatur dapat menyampaikannya pula di masjid-masjid, warung, sekolah, ataupun tempat keramaian tentang bahaya narkoba.

Sementara, Wako Padangpanjang, Suir Syam menyatakan, ancaman yang paling berat bagi bangsa adalah narkoba. Karena, narkoba seperti musuh yang tidak terlihat. Generasi muda kalau sudah kecanduan, biaya pengobatannya mahal.

"Akibat dari kecanduan, bisa hilang keseimbangan. Bisa saja istri orang jadi istri kita dan bahkan mau menjual kegadisan sendiri bagi yang sudah kecanduan," katanya.

Sedangkan Irvan Khairul Ananda mengatakan, pembekalan dilaksanakan sebagai kepedulian yang sangat tinggi dalam memerangi bahaya narkoba. Untuk itu, bagi peserta agar dapat menjadi penyuluh di daerah masing-masing. (rin/rel)

Template by:

Free Blog Templates