PADANGPANJANG
- Pengaruh narkoba kepada generasi muda di Sumatera Barat saat ini
sudah sangat mengkhawatirkan. Sebanyak 70 ribu orang di Sumbar, pada
umumnya generasi muda, terindikasi menggunakan narkoba.
Hal itu dinyatakan Wakil Gubernur Sumbar, Muslim Kasim saat membuka
acara Pencegahan, Pemberantasan, Penyalahgunaan dan Peredaran Gelap
Narkoba (P4GN) bagi Aparatur Provinsi Kabupaten/Kota se Sumatera Barat
di Flaminggo Hotel, Padangpanjang, Rabu (13/2).
Dikatakan Wagub, pengaruh narkoba masuk kepada generasi muda sangat
membahayakan masa depan bangsa. Untuk itu, upaya mencegah lebih baik
daripada mengobatinya.
"Caranya adalah dengan menghindari untuk memakai, membatasi peredaran
serta menjauhi tempat yang dicurigai," kata Wagub pada kegiatan yang
dihadiri Walikota Padangpanjang, Suir Syam serta Kepala Badan Kesbangpol
Sumbar, Irvan Khairul Ananda yang juga sebagai penyelenggara dalam
kegiatan tersebut.
Ditegaskan Muslim Kasim, narkoba tidak memilih besaran usia dan
kelompok serta profesi. Pengguna narkoba bisa saja dari penegak hukum,
artis, politisi, PNS dan sebagainya. Hal itu tentu tidak saja
menghancurkan generasi muda, tapi masa depan bangsa.
“Di lingkungan PNS, kita telah mintakan untuk tes urin. Sebab, Pemda
sebagai salah satu institusi bersama masyarakat yang memerangi narkoba
tentu harus bersih dulu aparaturnya. Ini juga kita lakukan pada saat tes
CPNS,” katanya.
Dikatakan Muslim Kasim, setelah pelatihan ini, peserta dari aparatur
dapat menyampaikannya pula di masjid-masjid, warung, sekolah, ataupun
tempat keramaian tentang bahaya narkoba.
Sementara, Wako Padangpanjang, Suir Syam menyatakan, ancaman yang
paling berat bagi bangsa adalah narkoba. Karena, narkoba seperti musuh
yang tidak terlihat. Generasi muda kalau sudah kecanduan, biaya
pengobatannya mahal.
"Akibat dari kecanduan, bisa hilang keseimbangan. Bisa saja istri
orang jadi istri kita dan bahkan mau menjual kegadisan sendiri bagi yang
sudah kecanduan," katanya.
Sedangkan Irvan Khairul Ananda mengatakan, pembekalan dilaksanakan
sebagai kepedulian yang sangat tinggi dalam memerangi bahaya narkoba.
Untuk itu, bagi peserta agar dapat menjadi penyuluh di daerah
masing-masing. (rin/rel)