Ketika redaktur
majalah “Al Wa’yul Islami” Kuwait: Ustadz Muhammad Yasir Al Qadhmani,
bertanya tentang tokoh-tokoh yang berpengaruh pada dirinya dan
perjuangannya, Mohammad Natsir berkata,
“Haji Syaikh Muhammad Amin Al
Husaini, Imam Asy Syahid Hasan Al Banna, dan Imam Hasan Al Hudhaibi.
Seorang tokoh-tokoh Indonesia adalah Syaikh Agus Salim dan Syaikh Ahmad
Sukarti.”
***
Tokoh kita ini adalah Mohammad Natsir bin Idris Datusto, ulama piawai, ternama, politikus cekatan, dan pendidik utama.
Tempat, tanggal Lahir, Masa Kecil Mohammad Natsir
Mohammad Natsir lahir tanggal 16 Juli 1908 di Maninjau, Sumatera
Barat, Indonesia. Ia dibesarkan di keluarga agamis, ayahnya ulama
terkenal di Indonesia. Lingkungan seperti ini sangat berpengaruh pada
pertumbuhan Sang Putra. Ia belajar di sekolah agama dan negeri. Mendapat
Ijazah Perguruan Tinggi dari Fakultas Tarbiyah Bandung. Mendapat Gelar Doctor Honoris Causa
dari Universitas Islam Indonesia (Dulu Sekolah Tinggi Islam),
Yogyakarta. Pada masa pendudukan Belanda aktif dalam dunia pendidikan di
Bandung. Menjadi pimpinan pada Direktorat Pendidikan di ibukota
Indonesia, Jakarta.
Tahun 1945, Muhammad Hatta, Wakil Presiden Republik Indonesia,
setelah kemerdekaan, memintanya membantu melawan penjajah. Kemudian
menjadi anggota MPRS. Tahun 1946, mendirikan partai MASYUMI (Majelis
Syuro Muslimin Indonesia). Ia juga menjabat sebagai Menteri Penerangan
selama empat tahun.
Perjuangan Mohammad Natsir
Ketika Belanda hendak menjadikan Indonesia negara serikat. Mohammad
Natsir menentangnya dan mengajukan pembentukan Negara Kesatuan Republik
Indonesia. Usulan ini disetujui 90% anggota Masyumi.
Tahun 1950, diminta untuk membentuk kabinet sekaligus menjadi Perdana
Menterinya. Tapi, belum genap setahun, ia dipecat karena berseberangan
dengan Presiden Soekarno. Ia tetap memimpin Masyumi dan menjadi anggota
parlemen hingga 1957.
Mohammad Natsir tokoh Islam kontemporer dunia Islam, mujahid yang
menerjuni pertarungan sengit di setiap jenjang, dan politikus piawai.
Memegang jabatan-jabatan penting di negaranya, mencurahkan segenap
kemampuan untuk menjadikan Islam sebagai system pemerintahan Indonesia
dan melawan orang-orang yang menghalangi tegaknya Islam dari kalangan
penyeri sekulerisme, komunisme, atau para kaki tangan barat maupun
timur.
Pidato berjudul “Pilihlah Satu dari Dua Jalan : Islam atau Atheis”
yang ia sampaikan di parlemen Indonesia dan dipublikasikan majalah Al
Muslimun mempunyai pengaruh besar pada anggota parlemen dan masyarakat
muslim Indonesia.
Saat menerjuni bidang politik, Mohammad Natsir politikus piawai. Saat
menerjuni medan perang, ia panglima yang gagah berani. Saat berdebat
dengan musuh, ia pakar ilmu dan dakwah.
Mohammad Natsir menentang serangan membabi buta yang dilancarkan
misionaris Kristen, antek-antek penjajah, dan para kaki tangan barat
maupun timur., dengan menerbitkan majalah Pembela Islam. Ia juga
menyerukan Islam sebagai titik tolak kemerdekaan dan kedaulatan, pada
saat Soekarno dan antek-anteknya menyerukan nasionalisme Indonesia
sebagai titik tolak kemerdekaan. Saat itu Soekarno bersekutu dengan
komunis yang terhimpun dalam Partai Komunis Indonesia untuk melawan DR
Mohammad Natsir dan Partai Masyumi. Pertarungan ini berlangsung hingga
tahun 1961, Soekarno membubarkan Partai Masyumi dan menahan para
pemimpinnya terutama Mohammad Natsir. Perlawanan kaum muslimin di
Indonesia tidak padam, terus berlanjut hingga terjadi revolusi militer,
yang berhasil menggulingkan Soekarno, tahun 1965.
Manhaj Dakwah Mohammad Natsir
Keluar dari penjara, Mohammad Natsir bersama rekan-rekannya
mendirikan Dewan Dakwah Islam Indonesia yang memusatkan aktivitasnya
untuk membina masyarakat, mengerahkan para pemuda, dan menyiapkan dai.
Kemudian cabang-cabang DDI terbentuk di seluruh Indonesia dan generasi
muda dapat mengenyam kehidupan Islami, menikmati suasana ilmiah, mereguk
fikrah Islam yang benar, member pengarahan kepada masyarakat,
mendirikan pusat-pusat kegiatan Islam (Islamic Center) dan
masjid, menyebarkan buku-buku Islam, membentuk ikatan-ikatan pelajar
Islam, serta mendirikan beberapa asosiasi professional, para insinyur,
para petani, pekerja, dan lain-lain. Ia juga menjalin hubungan dengan
gerakan-gerakan Islam Internasional untuk saling tukar pengalaman dan
saling mengokohkan persatuan.
Tahun 1967, Mohammad Natsir dipilih menjadi Wakil Ketua Muktamar Islam Internasional di Pakistan.
Awal Perkenalanku dengan Mohammad Natsir
Saya mengenal Mohammad Natsir dari membaca majalah “Al Muslimun” yang diterbitkan DR Said Ramadhan. Kemudian saya berkunjung ke Indonesia dan ia berkunjung ke Kuwait.
Sikapnya yang sopan, santun, tawadhu, dan sederhana membuatnya
dicintai oleh setiap orang yang mengenalnya dan akrab dengan orang-orang
yang bekerja asama dengannya. Kepedulian kepada masalah-masalah yang
dihadapi kaum muslimin menyita sebagian besar waktunya. Ia melakukan
lawatan ke dunia Arab dan Islam guna memperjuangkan prinsip-prinsip
Islam, menyelesaikan masalah-masalah kaum muslimin, mengikuti muktamar,
menghadiri seminar, melakukan hal-hal yang bermanfaatn untuk Islam dan
kaum muslimin.
Ketika pertama kali saya berkunjung ke Indonesia untuk menghadiri
Muktamar Islam di Bandung, 1965, saya berusaha menemui Mohammad Natsir,
tapi tidak berhasil karena ia dipenjara bersama tokoh-tokoh mujahidin
Partai Masyumi. Soekarno yang telah menjual diri pada komunis,
mengkhianatinya dan berusaha memerangi Islam serta dainya.
Setelah itu saya berkunjung ke Indonesia sebanyak empat kali. Di
setiap kunjungan saya bertemu Mohammad Natsir yang menjadi pemimpin
Dewan Dakwah ISlamiyah Pusat. Juga bertemu dengannya saat ia berkunjung
ke Kuwait tahun 1968. Dengan pertemuan-pertemuan itu, saya mendapatkan
banyak manfaat dari ilmu dan pengalamannya.
Kepedulian Mohammad Natsir
DR Mohammad Natsir sangat serius memperhatikan masalah Palestina. Ia
temui tokoh, pemimpin dan dai di Negara-negara Arab dan Islam untuk
membangkitkan semangat membela Palestina., setelah kekahan di tahun
1967.
Siang dan malam Mohammad Natsir berkunjung ke wilayah di Indonesia
untuk urusan dakwah, sesuai dengan program yang telah direncanakan,
manhaj yang telah dikaji sebelumnya, dan disertai rekan-rekan yang
memahami kewajibannya, menyadari tanggung jawabnya, dan mencurahkan
segenap kemampuannya.
Setelah Soekarno tumbang pada Oktober 1965, Kristenisasi semakin
meningkat. Para misionaris melipatgandakan upayanya, membangun
gereja-gereja, menyebarkan Injil, mendirikan lembaga-lembaga pendidikan
Kristen dan membuka sekolah-sekolah misionaris. Mereka berharap tahun
2000 Indonesia menjadi Kristen.
Meskipun para misionaris mendapatkan banyak kemudahan dari
antek-anteknya di dalam negeri, suntikan dana sangat besar, dan
peralatan memadai, tapi upaya DR Mohammad Natsir dan rekan-rekan menjadi
konspirasi busuk mereka. Sebab keikhlasan dalam beramal, ketuluisan dan
berusaha sesuai syariat menjadi pembuka kebaikan yang terus meluas di
penjuru Indonesia.
Rakyat Indonesia mulai mendekati dai untuk mengenal agama yang benar
dan mengetahui peran manusia di kehidupan. Kesadaran berislam pun
merebak di kalangan mahasiswa dan pelajar, juga menyentuh para
intelektual. Yayasan dan organisasi pemuda yang membawa misi Islam,
menyebarkan dakwah, dan membela agama pun didirikan.
DR Mohammad Natsir punya peran besar dalam mengarahkan
lembaga-lembaga pemuda adar bekerja berdasarkan hikmah, kejelasan
pandangan, dan pemahaman memadai. Itu semua agar lembaga-lembaga pemuda
dapat melaksanakan tanggung jawab sesuai dengan Kitab Allah, Sunnah
RasulNya dan konsesus para ulama salaf yang menjadikan Islam sebagai
Undang-undang, syariat, akidah, ilmu, amal, jihad, pasukan, fikrah, dan
ibadah yang tulus kepada Allah Ta’ala. Yang Maha Esa dan Penguasa langit
dan bumi.
Ungkapan-ungkapan Mohammad Natsir
“Islam tidak terbatas pada aktivitas ritual muslim yang sempit, tapi
pedoman hidup bagi individu, masyarakat, dan Negara. Islam menentang
kesewenang-wenangan manusia terhadap saudaranya. Karena itu, kaum
muslimin harus berjihad untuk mendapatkan kemerdekaan. Islam menyetujui
prinsip-prinsip Negara yang benar. Karena itu, kaum muslimin harus
mengelola Negara yang merdeka berdasarkan nilai-nilai Islam. Tujuan ini
tidak terwujud, jika kaum muslimin tidak punya keberanian berjihad untuk
mendapatkan kemerdekaan, sesuai dengan nilai-nilai yang diserukan
Islam. Mereka juga harus serius membentuk kader dari kalangan pemuda
muslim yang terpelajar.”
Di wawancara dengan redaktur majalah “Al Wa’yul Islami”
Kuwait: Ustadz Muhammad Yasir Al Qadhmani, yang dilaksanakan di rumah
Mohammad Natsir, Februari 1989, Mohammad Natsir berkata, “Saya tidak
takut masa depan, karena tidak bahaya. Masa depan milik umat Islam, jika
mereka tetap istiqamah baik secara pribadi maupun kolektif.”
Ketika redaktur bertanya tentang tokoh-tokoh yang berpengaruh pada
dirinya dan perjuangannya, Mohammad Natsir berkata, “Haji Syaikh
Muhammad Amin Al Husaini, Imam Asy Syahid Hasan Al Banna, dan Imam Hasan
Al Hudhaibi. Seorang tokoh-tokoh Indonesia adalah Syaikh Agus Salim dan
Syaikh Ahmad Sukarti.”
Lembaran-lembaran ini tidak cukup untuk membahas perjalanan hidup
mujahid yang sabar, sederhana, dan dai bijak ini. Sebab, namanya telah
dikenal di berbagai negeri serta tokoh-tokoh pemikir, aktivis dakwah,
dan politikus.
Karya-karya Ilmiah Mohammad Natsir
Mohammad Natsir meninggalkan karya tulis, baik yang terkait dengan
dakwah atau pemikiran. Sebagiannya telah diterbitkan dalam bahasa Arab,
misalnya: Fiqhud Da’wah dan Ikhtaru Ahadas Sabilain (Pilih salah Satu dari Dua Jalan)
- Shaum (Puasa)
- Al Maratul Muslimah wa Huququha (Hak-hak Wanita Muslimah)
- Al Hadharah Al Islamiyah (Peradaban Islam)
- Al Bina’ Wastahl Anqadh (Membangun di Tengah Reruntuhan)
- At Tarkib At Thabaqi lil Mujtama’ (Struktur Sosial Masyarakat)
- Ats Tsaurah Al Indonesia (Revolusi Indonesia)
- Qadhiyatu Falisthin (Masalah Palestina)
- Hal Yumkinu Fashlud Din ‘Anis Siyasah? (Mungkinkah Agama dipisahkan dari Politik?)
- Ishlamul Islam Fil Silmi Al ‘Alami (Sumbangsih Islam pada Perdamaian Internasional)
- Al Mal Was Sulthan Wal Amanatun (Harta dan Kekuasaan adalah Amanah)
- Ibdzarul Budzur (Taburlah Benih)
- Al Islam Wan Nashraniyah Fi Indonesia (Islam dan Kristen di Indonesia)
- Thuba lil Ghuraba (Berbahagialah Orang-orang yang Terasing)
- Al Yadul Lati Lam Yataqabbalaha Ahad (Tangan yang Belum Dicium oleh Seorang pun)
- Al Iman Mashdarul Quwwah Azh Zhahirah Wal Bathinah (Iman Sumber Kekuatan Lahir Batin)
- Al Khaufu Wal Isti’mar (Ketakutan dan Penjajahan)
- Hina La Yustajabud Du’a (Ketika Doa Tidak Dikabulkan)
- Ad Dinu Wal Akhlak (Agama dan Moral)
- Ad Da’watu Wal Inma (Dakwah dan Perkembangan)
- Khuthbah Idul Fithri
- Ma’al Ilam Nahwa Indunisia Al Mustaqbalah (Bersama Islam menuju Indonesia Masa Depan)
- Tahta Zhilalir Risalah (Di Bawah Naungan Risalah)
- Zayyinud Dunya bi A’malikum Wa Adhiul ‘Ashra bi Imanikum (Hiasi Dunia dengan Amal Kalian dan Sinari Masa dengan Iman Kalian)
- Ahyu Ruhul Mitsaliyah Wat Tadhiyah Marratan Ukhra (Hidupkan Kembali Semangat Keteladanan dan Pengorbanan)
- Al Islam Wa Hurriyatul Fikr (Islam dan Kebebasan Berfikir)
- Al Islam Ka Asasid Daulah (Islam Sebagai Dasar Negara)
- Islam sebagai Idiologi
- Al Qalaqur Ruhi Fi Dirayil Gharb (Kegelisahan Batin di Negeri-negeri Barat)
- Al Masjid wal Qur’an Wal Indhibath (Masjid, Qur’an, dan Kedisiplinan)
- Ats Tsaqafah Al Islamiah
- Dan lain-lain
Di samping itu masih banyak ceramah, riset, makalah Mohammad Natsir
yang tersebar dan tidak dapat dihitung. Ia pemimpin sekaligus pendiri
Dewan Dakwah Islamiyah Indonesia yang berhasil menghimpun kaum muslimin
di manhaj yang jelas dan murni, membuat strategi kerja dakwah yang
dibangun di penelitian lapangan, mengkader dai penyebara Islam,
membantah tuduhan-tuduhan lawan, dan menghilangkan syubhat yang
disebarkan musuh-musuh Islam.
Mohammad Natsir juga menjadi dewan anggota pendiri Rabithah Alam
Islami, anggota Dewan Majlis di Makkah Al-Mukarramah, dan Anggota
Muktamar Islami di Pakistan.
Pulang ke Rahmatullah
Mohammad Natsir pulang ke rahmatullah, 5 Pebruari 1993 di Jakarta,
Indonesia. Semoga Allah Ta’ala merahmati DR Mohammad Natsir dan
menggantinya dengan orang lain yang meneruskan dakwah yang dirintisnya
bersama rekan-rekan di Indonesia.
Sumber: hasanalbanna.com
Sumber: hasanalbanna.com