Orang Padang dan Orang Minang

Posted by muhammadyusufelbadri on Feb 27, 2013
 

Hanung Bramantyo, akhir-akhir ini menjadi objek sumpah serapah orang Minangkabau dan masyarakat muslim Indonesia. Kasus yang menimpa Hanung ini tidak jauh berbeda dengan apa yang dialami oleh AA Dt. Majo Indo. Masalahnya terdapat persepsi yang sama dalam menggunakan bahasa.

Kalau AA Dt. Majo Indo mungkin heran kenapa orang masyarakat Minang tersinggung karena pernyataannya. Ia mengatakan bahwa keturunan Minangkabau adalah anak pacandaian alias anak hasil perzinaan disebabkan sistem matrilineal yang dianut oleh masyarakat Minangkabau. Padahal (kata dia), ia tidak bermaksud untuk menghina, melainkan membuka cakrawala berfikir generasi Minangkabau.

Sama halnya dengan Hanung, ia juga tidak bermaksud menghina denan mengatakan Diana (Agni Pratistha) yang beragama khatolik sebagai perempuan berketurunan Minangkabau. Ia berpendapat bahwa dalam film yang berjudul ‘Cinta Tapi Beda’ itu ia tidak pernah menyinggung tentang Minangkabau apalagi mengatakan Diana sebagai keturunan Minangkabau.

Hanung (kata dia) tidak bermaksud untuk menyinggung apa lagi menghina orang Minangkabau, namun apa yang jadinya kalau orang Minangkabau baik di kampung maupun di rantau merasa telah dilecehkan oleh Hanung dan dianggap memutar balikkan fakta.

Ketahuilah bahwa antara orang padang dan orang minang, adalah dua sisi mata uang yang tidak dapat dipisahkan. Walaupun tidak semua orang padang adalah orang minang dan sebaliknya, namun kata “Orang Padang” merupakan representatif dari orang Minangkabau

Template by:

Free Blog Templates