![]() |
oleh Buya Hamka
|
…dan apabla telah banyak terjadi zina, akan banyaklah gadis gadis
Islam dirampas orang lain sebagai tawanan, dan apabila telah banyak
kejadian laki laki menyetubuhi laki laki, maka Allah akan mencabut
tangann-Nya dari makhluk, sehingga tidak diketahui di lembah mana mereka
akan hancur binasa ( HR At-Tirmidzi)
Dan ada beberapa hadis yang lain. Sahabat sahabat Rasullullah SAW
yang diminta pertimbangannya oleh Sayidina Abu Bakar seketika beliau
jadi Khalifah, apa hukuman bagi kedua orang yang mendatangi dan
didatangi itu (perlakuan seksual sesama jenis) , karena pernah ada yang
tertangkap basah, semuanya memutuskan wajib kedua orang itu dibunuh.
Diantara yang mempertimbangkan bunuh itu adalah Ali bin Abu Thalib dan
Ibnu Abbas. Imam Syafii pun berpendapat bahwa hukumnya ialah bunuh
keduanya. Ali berpendapat cara membunuhnya ialah dipotong dengan pedang,
kemudian dibakar. Umar dan Usman berpendapat agar dilemparkan dari
tempat tinggi ke bawah hingga hancur.
Begitulah hukuman karena hinanya pelaku seksual sesama jenis…
Penyakit Sodom ini banyak menular apabila suatu negeri sudah sangat
maju dalam soal kemewahan. Orang menjadi bosan dengan perempuan . Salah
satu rahasia pembesar pemerintah kolonial Belanda terbongkar dan membuat
malu ialah pada saat terjadi penangkapan besar besaran di Jakarta dan
kota kota lain, sampai menjalar ke kota medan, terhadap beberapa pegawai
tinggi Belanda karena mereka mendirikan perkumpulan (Club) dari orang
orang yang menyukai sejenis, sampai kirim mengirim gambar antar mereka
dan pesan memesan orang. Beberapa tahun kemudian sesudah kejadian
terbongkarnya hal yang memalukan ini, hancur leburlah pemerintahan
Hindia Belanda karena serbuan bala tentara jepang, dan orang orang
Belanda sendiri tidak bisa mempertahankan lagi, karena semangat sudah
sangat remuk oleh kemewahan.
Dalam hal ini pernah pula kejadian di negeri Inggeris, yaitu seorang
“Yang Mulia Menteri” tertangkap basah sedang menyetubuhi seorang serdadu
muda penjaga Istana Buckingham. Tapi dalam beberapa surat kabar
Inggeris hal itu tidak dibesar besarkan, bahkan dipandang hal yang
lumrah atau hal yang umum saja, dan di muka hakim “Yang Mulia Menteri”
didenda hanya beberapa Pound saja, dan diberi nasihat, lain kali jangan
membuat kelakuan seperti itu lagi. Sehabis membayar denda beliau pulang,
dan kabinet tidak krisis, lantaran kesalahan itu.
Maka janganlah orang bertanya :”mengapa kerajaan Inggeris belum juga menerima akibatnya?”
Itu hanya soal waktu, sebab kalau akhlak sudah sampai demikian, tidaklah dapat ditahan lagi keruntuhan itu.
Jika kita kemukakan kedua contoh itu, baik di Indonesia di zaman
kekuasaan Belanda telah runtuh, atau di negeri Inggeris sehabis perang
dunia II, bukanlah berarti bahwa penyakit ini tidak terdapat dalam
daerah daerah atau negeri Islam.
Penyakit manusia sama, sebab itu maka Rasulullah diutus untuk bani
Adam. Jangan kita membongkar kesalahan orang lain, dan menutup cacat
kita sendiri. Apabila kemewahan telah menjadi bubuk makan kayu terhadap
jiwa, dan nilai nilai rohani mulai jatuh, dan beragama telah menjadi
kepalsuan dan munafik, maka baik di negeri negeri Islam atau di negeri
negeri Kristen, hal ini akan terjadi.
Salah satu kebiasaan orang orang India beberapa puluh tahun yang
lalu, baik dia beragama Hindu ataupun Islam, ialah mengulurkan ujung
baju kemeja keluar celana (tidak dimasukkan ke dalam celana). Kononnya
makanya timbul kebiasaan yang ganjil itu, ialah karena orang orang yang
telah sakit syahwatnya menyukai laki laki, timbul seleranya melihat
bagian belakang (pinggul) laki laki. Itu sebab pinggul ditutup dengan
kemeja yang dikeluarkan itu.
Di Negara Negara barat timbul bosan orang melihat perempuan, karena
sudah terlalu murah dan obral, seluruh tubuh perempuan bisa dilihat pada
tempat tempat pemandian, sehingga syahwat sudah bosan dan muak karena
sudah terlalu terbuka. Lantaran itu timbullah suatu golongan yang patah
seleranya melihat perempuan, lalu bersyahwat jika melihat laki laki
muda.
Will Durant dalam history of Civilitation menulis bahwa penyakit
seperti inipun sangat menular di zaman Yunani dan Romawi purbakala ,
juga di india purbakala, Yaitu apabila kemewahan telah amat memuncak.
Sejarah berulang…
Inilah penyakit yang oleh ahli ahli dinamai Homo Sexuil, mencintai
yang sejenis, yang oleh Nabi Luth telah dinyatakan cara mengatasinya
pada tahap awal, yaitu mendidik diri mendekati Allah dengan tauhid yang
benar, dan menahan diri daripada kemewahan. Dan di zaman kita sekarang
ini ialah dengan mempermudah perkawinan…
(MM)