Berkat Tambang Kasiak

Sekitar tiga puluh tahun yang lalu, Suga (bukan nama asli) merasakan pahitnya hidup dikampuang sebagai penambang kasiak disekitar lubuak Lansek, Manggopoh. Inilah yang dapat dikerjakan untuk menambah penghasilan selain menanam padi di sawah. Maklumlah Suga hanya tamatan SMP Muhammadiyah Balai Satu, Manggopoh. Selama sekolah ...Mamak Bilal ada membantu biayanya, sedangkan Amak lah lamo marando.

“Indak tacaliak lapau simpang kalau awak indak bapatiah, jo wa ka bayia...kadang lai banasib elok, sadang lamak maota tibo dunsanak dari rantau, sabanyak urang nan dilapau dibayia nyo, tapi nan takahko indak bisa diaroak an bana” ujar Suga


Semenjak jadi penambang kasiak, badan lai sehat, kulit agak hitam yang tampak putih hanya telapak tangan dan kaki saja sedikit agak keriput. Sudah lima tahun mengeluti profesi penambang kasik belum juga ada kemajuan. Setiap hari selalu ter-ngiang dengan pepatah :

Berakit-rakit ka hulu berenang-renang katapian

Bersakit-sakit dahulu bersenang-senang kemudian

Pepatah inilah yang membuat spirit dan motivasi dalam melakukan pekerjaan, yang isyaratkan tentang kesabaran dan keuletan dalam menjanjikan kebahagian, tapi kapan hal ini akan terwujud....? dan sudah beberapa kali mendengar di surau dan merenung akan firman Allah SWT :

“..... Sesungguhnya Allah tidak merobah keadaan sesuatu kaum sehingga mereka merobah keadaan yang ada pada diri mereka sendiri........” [13. Ar Ra'd 11.]

Tahun ini Suga bertekad mengumpulkan uang untuk mencari ongkos merantau ka Palembang, guna menyusul Abak, terdengar Abak cukup lumayan setelah babini lagi.

Alhamdulillah, niatnya terkabulkan dan di Palembang setiap pagi hari pergi manggaleh ke kalangan (pasar) dengan mengendarai sepeda, setiap harinya dilalui dengan senang hati dan tidak malas, sesuai apa yang dikatakan oleh Muhammad bin 'Ali bin al-Husain bin 'Ali bin Abi Thalib kepada anaknya ;

“Wahai anakku, Jauhilah olehmu sifat malas dan banyak mengeluh, karena sesungguhnya kedua sifat tersebut merupakan kunci dari segala keburukan. Sesungguhnya jika engkau malas, maka engkau tidak akan mampu melaksanakan kewajibanmu. Dan jika engkau banyak mengeluh, maka engkau tidak akan sabar dalam melaksanakan kewajibanmu”.

Singkat cerita Suga cukup berhasil dan dinikahkan dengan anak Mamak dan telah dikaruniai tiga orang anak. Berkat penambang kasiak ini mampu mendorong motivasi Suga untuk menjadi seorang yang berhasil dirantau, sekarang boleh dikatakan telah mambangkik batang tarandam, apalagi semenjak burung walet masuk kerumahnya rezekinya semangkin bertambah dan dua tahun yang lalu telah menunaikan ibadah haji bersama istrinya.[By : Bagindo Chaniago]

Allah Maha Kuasa Atas Segalanya.

Semoga bermanfaat........

Template by:

Free Blog Templates